Selasa, 04 Oktober 2011

KENALILAH DAN ARAHKANLAH MEREKA (LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBINA MUDA-REMAJA)

KENALILAH DAN ARAHKANLAH MEREKA
(LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBINA MUDA-REMAJA)

PENDAHULUAN
            Pengajaran dan pembinaan (PAK) muda-remaja didalam gereja sangatlah pentingDikatakan penting karena mereka adalah generasi penerus gereja selanjutnya.Akan tetapi dalam membina mereka tidaklah mudah,karena pada fase ini mereka mengalami banyak perubahan.Perubahan inilah yang perlu diarahkan kearah yang positif (sesuai dengan kehendak Tuhan).Apabila pembinaan ini diabaikan bisa jadi gereja tidak memiliki generasi dan bahkan muda-remaja akan kehilangan arah tujuan pasti.
            Pada fase perubahan dari masa kanak-kanak menuju kearah fase kedewasaan,merupakan fase yang menentukan masadepannya.Ada istilah “satu langkah kedepan,ribuan langkah menanti didepan”.Seperti istilah itulah yang sedang dihadapi mereka pada masa transisi mereka.Oleh sebab itu selain orang tua,gereja juga wajib ikut ambil bagian dalam mengarahkan langkah mereka untuk mencapai masa depan yang cemerlang.
            Terkadang mereka hanya mementingkan kesenangan dalam hal negative dan belum begitu mengindahkan masa depannya diperlukan pembinaan khusus.Dan untuk membina mereka,maka Pembina/pengajar haruslah mengetahui seluk-beluk muda-remaja yang dibinanya.Dimana dengan mengetahui seluk-beluk mereka (psikologinya,problematikanya,apa yang diperlukan,dll) akan memudahkan Pembina untuk menentukan metode yang efektif.Sehingga melalui metode yang efektif Pembina bisa mengantisipasi dan mengarahkan mereka kedalam  rel yang sudah ditentukan oleh Tuhan.Sehingga menumbuhkan jiwa yang selalu rindu untuk beribadah dan masa depan yang cemerlang.
ISI
A.    Mengenali  Muda-Remaja
Kata “remaja” berasal dari kata bahasa latin yaitu “adolescere yang berarti “to grow” atau “to grow maturity” (bertumbuh dewasa).[1]Dari arti asal tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa muda-remaja merupakan masa untuk menuju pada kedewasan.Apabila difenisikan secara umum remaja merupakan  masa peralihan (transisi) antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.[2]Didalam gejolak masa transisi ini mereka ditunjukan pada suatu pilihan yang menetukan masa depan mereka.Pilihan tentang masa depan bagi mereka akan menjadi sulit apabila tidak disertai dengan Pembinaan yang dari PAK.
Pada masa transisi mereka memilki rasa untuk mencoba sesuatu yang cukup kuat.Dari motif ini mereka tidak segan-segan untuk mencoba sesuatu yang negative.Motivasi untuk mencoba sesuatu hal yang baru juga dipengatuhi oleh factor lingkungan,apalagi kalau kita amati begitu banyak budaya barat yang masuk keIndonesia.Pada dasarnya budaya yang masuk tersebut ada yang positif dan negative akan tetapi pemuda lebih cenderung mencoba sesuatu yang negative (pesta pora,clubbing,dll).Ditambah maju technologi saat ini membuat begitu cepat mereka mengenal budaya barat (baik melalui internet,TV,Radio,Film-film).Begitu berbahaya apabila mereka tidak diarahkan pada rel Tuhan.
Selain itu kehidupan remaja juga erat kaitanya dengan “having fun”,baik dalam bergaul maupun berpacaran (sampai keblabasan).Mereka beranggapan bahwa masa muda merupakan masa untuk bersenang-senang,padahal masa inilah yang menetukan masa depan remaja kedepannya.Bersenang-senang itu sah-sah saja tapi bersenang-senang yang seperti apa?Apakah bersenang-senang dalam hal yang positif atau negative.Positifpun juga harus ada takarananya,tidak terlalu over sampai lupa dengan tugas utama mereka.
Dari beberapa hal tersebut bisa kita lihat betapa pada masa transisi ini mereka memerlukan perhatian khusus terutama dari pihak orang tua dan gereja.
B.     Memahami Psikologi Muda-Remaja
Psikologi muda-remaja dinilai sangat mempengaruhi pertumbuhan kerohanian mereka.Untuk itu Pembina diharuskan mengetahui kejiwaan mereka supaya Pembina bisa membina dengan tepat.Faktor utama yang mempengaruhi psikologi mereka ialah kondisi kehidupan keluarga,lingkkungan (sekolah maupun rumah),teman,guru,dll.Pembina bisa mengatahui psikologi dengan melakukan pendekatan (mungkin dengan cara saling tukar pikiran dll).Untuk itu sangatlah penting didalam system keorganisasian pemuda ada sei.Konseling.
Selain berbagai tuntutan psikologis perkembangan diri, kita juga harus mengenal ciri-ciri khusus pada remaja, antara lain:
  1. Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat
  2. Emosinya tidak stabil
  3. Perkembangan Seksual sangat menonjol
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-batas umur remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat menjelaskan secara pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja ini adalah masa peralihan. Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:
  1. Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
  2. Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
  1. Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
  2. Memperhatikan penampilan
  3. Sikapnya tidak menentu/plin-plan
  4. Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:
  1. Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
  2. Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
  1. Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
  2. perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
  3. mulai menyadari akan realitas
  4. sikapnya mulai jelas tentang hidup
  5. mulai nampak bakat dan minatnya
 Dengan mengetahui berbagai tuntutan psikologis perkembangan remaja dan ciri-ciri usia remaja, diharapkan para orangtua, pendidik dan remaja itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan jiwanya didalam Tuhan Yesus Kristus.[3]
C.     Memahami Problematika Muda-Remaja
Seperti yang telah disinggung dalam pendahuluan,bahwa pada masa transisi ini mereka diperhadapkan dengan suatu masalah-masalah.
1.      Masalah yang pertama ialah hubungan pemuda dengan orang tua (pemberontakan).
Biasa nya terjadi pemberontakan dari pihak anak terhadap orang tua.Hal ini disebabkan anak merasa dirinya tertindih oleh orang tuany,dan orang tua itu marah.Karena mereka merasa tidak lagi disegani dan dihormati seperti ketika anak masih kanak-kanak.DAlm hal ini seringkali keselahan terletak kepada orang tua,sebab biasanya orang tua sering memaksakan kehendaknya terhadap anaknya dan mereka juga kurang mengerti tentang segala psikologi anak.
2.      Timbulnya rasa kesangsian mengenai agama.
Ketika rasa ini muncul dan mereka mulai bertanya.Sebagai Pembina PAK sebaiknya,janganlah menindas/mendiamkan soal-soal yang lahir dalam pikiran dan batin mereka.Kendatipun terkadang membuat terkejut,Pembina tetap harus berusaha menjawab da nmembicarakannya dengan jujur.
3.      Dorangan gairah sex remaja
Masalah ini merupakan masalah dan perjuangan yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan kaum pemuda.Hendaknya Pembina menerangkan kepada mereka bahwa dorongan daya kelamin itu telah ditanam kedalam hidup manusia oleh Tuhan sendiri.Tuhan menghendaki supaya kita menggunakan dorongan dan daya yang sangat kuat itu bukan bagi kesenangan kita sendiri,melainkan sesuai dengan maksud yang mulia yang ditentukan oleh Tuhan bagi perhubungan kedua jenis kelamin kedalam dunia ini.[4]
4.      Idealisme muda-remaja
Idealisme merupakan suatu pemikiran yang beranggapan dirinyalah yang paling benar tanpa menghiraukan orang lain.Idealisme merupakan ajaran dari filsuf Plato yang mengetengahkan dalam segala sesuatu hanyalah konsep.
5.      Pencarian indentitas diri
Untuk mengetahui arah kedepannya muda-remaja haruslah mengetaui identitas diri.TApi hal itu tidak mudah bagi mereka.Karena seringkali pengalaman-pengalaman dan tekanan-tekanan dari lingkungan,para remaja  merasa rendah dir.Apabila menghadapi hal yang demikian Pembina dan orang tua sebaikanya mengusahakan hal-hal berikut :
·         Menyadarkan mereka,bahwa keinginan-keinginan belaka,tanpa usaha-usaha yang penuh ketekunan,adalah sia-sia.
·         Tonjolkanlah kelebihan-kelebihan yang terlihat yang dimiliki mereka,agar dia berusaha melupakan kelemahan-kelemahan,dan selanjutnya bertumpu pada kelebihan tersebut.[5]
6.      Penggunaan uang
Dalam penggunaan uang,bisa dikatakan boros (membeli sesuatu yang sebenarnya kurang berguna bagi mereka).Meraka sering kali meluipakan perpuluhan karena mungkin konsep mereka orang memberi perpuluhan haruslah yang sudah bekerja.Dan dalm hal ini Pembina haruslah menjelaskan arti dari perpuluhan dan menyadarkan mereka bahwa mereka mendapat uang saku itu adalah berkat dari Tuhan.
7.      Dorongan untuk mandiri (berkerja).
Dalam kehidupan yang beranjak dewasa terkadang remaja memiliki dorongan untuk bekerja (meringankan beban orang tua).Dorongan ini akan menjadi baik  apabila diberikan arahan yang tepat dari orang tua,bahwa prioritas utama remaja bukan bekerja.Namun dorongan yang positif ini akan menjadi tnegatif apabila remaja lupa akan tanggung jawab awalnya (sekolah).Disini PAK remaja pemuda sangat berperan untuk mengarahkan mereka supaya tetap seimbang dalam menjalani bekerja dan sekolah.Kasus ini biasanya dialami bagi mereka yang kekurangan ekonomi.
D.    Menyiapkan metode yang efektif
Pada dasarnya metode itu bersifat fleksibel tidak kaku.Karena dalam penggunan metode Pembina haruslah disesuaikan dengan konteks yang ada.Dalam PAK metode adalah suatu pelayangan,suatu pekerjaan yang efektif yan gdilakukan bagi Firman Tuhan dan bagi sesame,supaya kedua pihak itu bertemu satu sama lainya.Metode hanya merupakan jalan da nalat saja,bukan tujuan.Pembinaan harus selalu menuju kepada maksud Firman Tuhan;tak boleh menggunakan metodehanya untuk mendapat hasil sukses secara duniawi(bagi diri pribadi).[6]
Intinya metode merupakan sarana untuk mengemas Firman Tuhan secara menarik supaya bisa dimengerti dan dilakukan oleh audience. Beberapa metode yang bisa digunakan dalam pembninaan pemuda :
1.      Metode ceramah
Metode ini biasanya digunakan dalam seminar,kelas-kelas,khotbah,dll.Metode ini digunakan untuk mempersingkat waktu dalam penyampaian pesan terhadap audiens dalam jumlah yang besar.Metode memiliki kelamahan karena dalam metode ini kemungkinan untuk terjadi feedback sangatlah kecil.Jadi untuk mengevaluasi apakah audien mengerti apa yang telah disampaikan sangatlah susah dan butuh waktu yang tidak singkat.
2.      Metode percakapan / diskusi
Metode diskusi atau percakapan merupakan metode yang efektif apabila dilakukan dalam  jumlah yang kecil (max 10-12 orang) dan dipimpin oleh pembina yang kreatif dan menguasai materi.Perlu diperhatikan bahwa pemimpin diskusi harus bisa mengandalikan suasana diskusi,jangan hanya satu orang yang menguasi diskusi itu atau diskusi menjadi sebuah perdebatan yang sengit.Dalam hal ini Pembina juga bisa mengenal muda-remaja yang dibina dengan lebih jelas.Melalui metode muda-remaja yang sedang mencari identitas dirinya bisa menemukannya melalui diskusi-diskusi.Karena dengan berdiskusi mereka bisa menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya.
3.      Metode penyelidikan
Muda-remaja yang terkadang timnul suatu kesangsian  tentang Firman Tuhan,akan tertarik untuk meniliti supaya mereka menemukan kebenaran yang sejati.diharapkan setelah mengerti kebenaran yang ada mereka bisa berubah dan bertumbuh didalam Tuhan.Dalam metode ini Pembina harus benar-benar memahami materi dan sudah bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Metode audio-visual[7]
Metode ini menjadi trend dan begitu menarik perhatian para remaja  pada masa kini didalam suatu ibadah-ibadah.kendalanya ialah alat-alat pendukung tidaklah murah,tetapi bisa diantisipasi dengan gambar-gambar (mungkin melalui OHP ,dll).Dalam metode ini Pembina haruslah kreatif dan teliti dalam memilih gambar-gambar atau bahkan film yang akan dugunakan.Dan dalam penyampainya sebaiknya disertai denga percakapan dari Pembina.Melalui metode ini penyampaian Firman Tuhan kepada audiens lebih mudah untuk dimengerti.Metode ini juga fleksibel dalam penerapanya bisa dalam komunitas kecil amupun besar.
5.      Metode games
Sebagian besar muda-remaja memiliki antuas yang tinggi kalau mendengar yang namanya games yang seru dan menantang.Tapi bukan berarti semua games itu gharus penuh dengan tantangan ada juga games yang mengasah otak.Dalam metode ini membakar adrenalin remaja dengan tantangan-tantangan yang seru atau bagi yang tidak terlalu suka dengan tantangan bisa dialihkan dengan game yang mengasah otak.LEbih menarik lgi apabila keduanya bisa dipadukan.Dalam menciptakan games Pembina diharuskan mengatahui audiens yang akan mengitkut,sehingga ketika game dilakukan semua pemuda bisa ikut telibat.Game ini biasanya bersifat kelompok yang membutuhkan kerja sama. Tujuan dari game kelompok ialah mengikis idealisme pemuda,supaya ,mereka sadar bahwa mereka hidup berdampingan da nsaling memerlukan.
6.      Metode Drama
Ini merupakan suatu metode yang cukup menarik bagi remaja-pemuda,tapi bias juga membuat bingung mereka.Maka untuk penggunaan metode ini Pembina haruslah mengenal audiens (kemampuan daya tangkapnya).Disamping menarik metode ini juga bias menjadi ajang bagi mereka yang suka teater untuk melatih dirinya.
            Dari beberapa metode ini Pembina bisa memilih dan mengembangkan atau bahkan membuat metode yang lebih menarik lagi.Akan jangan lupa dalam menggunakan metode Pembina harus melihat konteks yang ada.Dalam menerapkan suatu metode untuk menyampaikan pesan Firman Tuhan sangatlah diperlukan yang namnya evaluasi,sehingga bisa mengemas Firma Tuhan dengan pas sesuai dengan yang dibutuhkan muda-remaja.

KESIMPULAN

            Dari keseluruhan yang telah ditullis penulis,penulis membuat kesimpulan bahwa dalam membina muda-remaja diperlukan langkah-langkah yang pas.Karena muda-remaja merupakan suatu masa transisi dari kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang sejati didalam Tuhan.Dimana kalalu melalui langkah-langkah yang tepat akan sangatlah sulit mengarahkan mereka.Seperti yang telah penulis tuliskan bahwa langkah-langkah itu ialah Mengenali  Muda-Remaja, Memahami Psikologi Muda-Remaja, Memahami Problematika Muda-Remaja, Menyiapkan metode yang efektif,Evaluasi.Tapi juag jangalah lupa Pembina pun haruslah yang berkarakter baik,berpengatuhan Luas,mengimani ALkitab sebagai Firman Allah.


[4] Homrighausen E.G da nEnklaar.I.H,Pendidikan Agama Kristen,penerbitPT BPK Gunung Mulia,cetakan ke-19 :2005,hal 141-144
[5] Prof.DR.Soekanto Soerjono,SH,MA,REmaja da nmasalah-masalah-nya,penerbit kanisius dengan PT BPK Gunung Mulia,cetakan ke9 : 1989,hal 77
[6] Homrighausen E.G da nEnklaar.I.H,Pendidikan Agama Kristen,penerbitPT BPK Gunung Mulia,cetakan ke-19 :2005,hal 74

[7] Homrighausen E.G da nEnklaar.I.H,Pendidikan Agama Kristen,penerbitPT BPK Gunung Mulia,cetakan ke-19 :2005,hal 81-83

1 komentar:

  1. Play casino - DR MCD
    Play casino. 속초 출장마사지 It is 하남 출장마사지 a 논산 출장마사지 gambling platform for gamblers in the gambling industry. With such a system, casino 통영 출장샵 games can be played on a 화성 출장안마 computer or mobile

    BalasHapus